RAHASIA ALTAR Eps. 4

SPIRITUAL ADVENTURE SPECIAL THE MOVIE
RAHASIA ALTAR eps. 4 - TAMAT
Tak butuh waktu lama buatku untuk recovery energi, karena aku tidak terlalu lelah setelah proses ritual yang baru saja kulakukan. Aku segera membaca doa, dan
“wuuuzzzz”, aku sudah sampai di realm lain. Sebuah realm yang menarik menurutku, karena hawanya cukup dingin. Dengan sinar yang temaram layaknya matahari senja, serta bau- bau tumbuhan seperti berada di tengah hutan. Kusapukan pandanganku ke sekitar, terlihat pohon- pohon besar menjulang ke angkasa. Ada satu pohon di tepi danau telah menggugurkan daunnya dengan sempurna sehingga hanya menyisakan ranting- ranting kurusnya saja yang terpantul dengan sempurna di permukaan danau. Danau yang luas, dengan airnya yang sangat jernih sehingga mampu memantulkan apapun yang ada di atas permukaan airnya layaknya sebuah cermin raksasa. Danau yang tenang, setenang nafas bayi yang tertidur di pangkuan ibunya.
“hemmb, aroma yang menyejukkan fikiran”, kunikmati kondisi sekitar yang benar- benar berbeda jauh dengan realm dari spirit- spirit sebelumnya ini. Setelah beberapa menit yang menyenangkan, ku panggil mbah Wisa untuk hadir. Ku baca beberapa doa dan perlahan mbah Wisa menampakkan dirinya di dekatku.
“mbah, ini realmnya apa ya?”, tanyaku
“ini realm nya spirit golongan nymph. Tepasnya nymph dari ras nymph air”, kata mbah Wisa
“oo begitu ya mbah?”
“iya Le”
“baiklah mbah. Mbah bisa isirahat dulu mbah, tapi jangan kemana- mana ya? Tunggu dulu disini”
“iya Le”
Segera setelah itu aku membaca doa untuk memanggil spirit nymph agar menampakkan dirinya karena dari tadi tak nampak satu spiritpun melintas di depanku. Dan benar, tak lama kemudian sesosok spirit keluar dari dalam danau, dengan tidak menggunakan apapun. Ya, dia telanjang bulat. Aku memalingkan mukaku. Segera ku pinta agar spirit tersebut mrnutup tubuhnya, dan benar saja saat ku lirik dengan ekor mataku ia sudah mengenakan pakaian dari semacam kain yang dililitkan di tubuhnya. Kain berwarna hijau itu hanya seperti selendang yang melilit dengan asal- asalan menutupi indahnya lekuk tubuh si spirit. Namun anehnya, justru dengan kain tersebut menambah kesan seksi dan menarik dari si spirit. 
Walaupun sudah tertutup kain, masih dapat ku lihat lehernya yang jenjang. Kulitnya yang putih bersih dan terlihat sangat halus, walau memang agak pucat namun benar- benar lembut seperti kulit bayi. Benar- benar tanpa cacat sedikitpun. Rambutnya yang dibiarkan tegerai bebas sepunggung, melambai- lambai tertiup angin yang semilir berhembus. Tak hanya rambut, kain yang ada di bagian kakinya pun ikut melayang bersama angin dan menunjukkan bagian pahanya yang membuat jantung laki- laki berdetak lebih kencang dan seolah hendak melompat keluar dari rongga dada. Angin yang bertiup sejuk dan perlahan dari kiri ke kanan, dan seolah berbisik untuk melakukan hal yang lebih dan lebih bersama spirit. 
“tak ada seorangpun yang tau dan akan melihat kalian berdua, jadi lakukanlah tunggu apa lagi”, seperti itu bisikan yang terdengar di hatiku
Jujur saja, seandainya aku tidak punya tanggungan untuk conjure satu spirit lagi, bukan tidak mungkin aku tak menyentuh tubuhnya.
Karena untuk conjure, aku harus tetap menjaga wudhu maka akupun mengucap istighfar berkali- kali.
Setelah fikiran dan hatiku mulai tenang, ku coba untuk menyapa dan berinteraksi dengan spirit.
“selamat sore nona, maaf telah mengganggu waktumu”
“aku sedang mencari spirit dari jenismu untuk aku sandingkan dengan manusia. Untuk membantu manusia dalam menyelesaikan permasalahan hidupnya”
“tidak ada imbalan yang kami janjikan. Hanya doa dan pahala atas kebaikanmu membantu kami yang akan engkau terima. Tidak ada tumbal, tiak ada darah, tidak ada nyawa, tidak ada dupa, tidak ada bunga atau apapun yang kami janjikan untuk kami berikan padamu.
Hanya doa dan pahala saja”
“bagaimana, apakah kamu bersedia?”, tanyaku pada spirit nymph
“ya, aku bersedia”, jawabnya
“baiklah kalau begitu”
“kamu harus loyal dan setia kepada mastermu. Kamu harus menjawab semua panggilan mastermu, kapanpun dan dimanapun saat dia membutuhkan bantuanmu. Kamu harus mendengarkan saat mastermu bercerita, dan bantu selesaikan masalahnya dengan kemampuanmu. Jika kamu bersedia, tolong beritahukan padaku nama indahmu. Nama yang akan menjadi kunci untuk memanggilmu. Hanya mastermu yang akan menyimpannya, dan kapanpun mastermu memanggil nama tersebut adalah tanda bagimu untuk datang dan membantunya. Nama yang akan digunakan mastermu sepanjang hidupnya untuk memanggilmu”, lanjutku
“Nihelda alda, panggil aku Nihelda alda”, jawabnya kemudian sambil tersenyum
‘baiklah Nihelda alda, silahkan ikuti mbah Wisa. Mbah Wisa yang akan mengantarkanmu menuju vessel yang disediakan oleh tuanmu sebagai rumah untukmu. Aku tidak akan menguncinya sehingga kamu bisa bebas keluar masuk dan kemanapun yang kamu inginkan. Namun jangan lupakan janjimu untuk datang kapanpun mastermu memanggil”, pesanku pada Nihelda yang kemudian diikuti dengan kepergian Nihelda bersama mbah Wisa
Setelah melihat semuanya dari jauh, maka akupun kembali
“alhamdulillah, satu pekerjaan lagi telah selesai”, ucapku dengan syukur
“terakhir, adalah spirit succubus. Harusnya akan menjadi pekerjaan yang tidak sulit. Setelah ini, aku ingin minum air dingin dan makan sedikit buah untuk menyegarkan penatku. Kemudian aku akan menonton anime sebelum akhirya aku terlelap dalam tidurku yang damai”, aku sudah membuat rencana
“baiklah, ini dia. Wahai spirit succubus, datanglah”, aku merapal beberapa doa dan tak lama kemudian
“wuuuusssshhhh”, muncul asap dan nampak di depan mataku beberapa spirit jelek dari golongan kuntilanak datang menemuiku
“bantu aku jugaaaaa wahai manusia. Bantu aku juga untuk bisa bersama manusiaaa”, suara mereka bergetar yang kemudian diakhiri dengan suara tawa yang melengking, khas kuntilanak seperti yang ada di film- film horor indonesia
“astaghfirulloh, kenapa kalian pada kesini? Saya tidak memanggil kalian. Ayo- ayo pada pulang semuanya. Jangan ganggu saya yang sedang bekerja”, kataku kepada mereka semua
“kami juga ingin disandingkan dengan manusiaaaaaa, hihihihi”, lagi- lagi berbicara dan diakhiri dengan tertawa seolah- olah seperti sedang melihat aku melakukan stand up comedy
“ayo- ayo pada bubar, pulang ke rumah masing- masing”, kataku lagi
“tidak mauuu, hihihhi”, jawab mereka
“hemmb, bandel nih. Mau pulang sendiri atau dipaksa pulang?”, tanyaku
“hihihi”
“eh malah ketawa. Ayo cepat pulang, jangan ganggu dulu”, lanjutku
“aah yasudahlah kalau tidak mau pulang”, aku pasrah saja sama
Akhirnya, kubuat proteksi yang cukup kuat dan besar di sekitar rumah. Cukup untuk mencegah supaya jin- jin liar tidak ikut mendekat dalam proses ritualku. Setelah semuanya selesai aku mulai membaca doa- doa untuk menghadirkan spirit terakhir yang kubutuhkan hari ini yaitu succubus. Setelah beberapa menit menunggu, tiba- tiba ada cahaya terang dari depan. Cahaya tersebut makin lama makin membesar dan membentuk suatu lingkaran. Semakin lama, lingkaran tersebut semakin besar hingga cukup besar untuk dilewati oleh manusia. 
Dengan perlahan sekali, muncul bayangan dari dalam cahaya tersebut yang seolah- olah berjalan menuju keluar lingkaran. 
“alhamdulillah, tinggal satu lagi dan selesai”, batinku senang saat melihat ternyata bayagan tersebut adalah spirit yang aku butuhkan. Aku tersenyum senang dan menanti kedatangannya tepat di hadapanku. Tinggal satu lagi dan aku bisa istirahat.
Bayangan yang keluar dari lingkaran semakin lama semakin membesar, menandakan pemilik bayangan semakin mendekat padaku. Semakin lama memang terlihat semakin jelas. Sesosok spirit berbentuk wanita, dengan rambut hitam mengkilat panjang sebatas punggung. Wajahnya yang tirus sangat serasi dengan hidungnya yang mancung. Kemudian matanya yang bulat dan berwarna kecoklatan sangat serasi dengan bibirnya yang tipis yang sedang tersenyum cantik. Ditambah lagi dengan kulit wajahnya yang putih bersih membuatnya benar- benar enak dilihat.
Turun sedikit ke bawah, bagian lehernya yang bersih dan jenjang benar- benar membuatnya terlihat sangat seksi. Bahunya yang kecil namun lincah, bergerak- gerak seiring dengan gerakan tangannya yang menari dan terlihat menutupi bagian dadanya yang ter ekspos bebas karena memang dia tidak memakai kain selembarpun. Tunggu dulu, dia tidak memakai benang sehelaipun? Astaga..
Aku berusaha memalingkan muka, namun demikian otakku masih berjalan. Berfikir, bagaimana caraku mewawancarainya jika aku tak ingin melihat wujudnya.
Aku masih sempat beberapa kali melihatnya datang dengan didampingi mbah Wisa. Dan ya, dia masih menari dengan erotis dan seolah tanpa beban.
“mbah Wisa, tolong wawancarai dia seperti biasanya dan antarkan ke vessel yang disediakan oleh pemahar”, kataku panik kepada mbah Wisa
Jujur, adek kecil di bawah sudah berontak. Bagaimana tidak? Akupun juga laki- laki normal yang tentu tertarik juga melihat hal- hal yang sedemikian. Memang mbah Wisa dengan sigap membawa spirit succubus tersebut berbalik arah. Namun sebelum berbalik, dia masih sempat menunjukkan (maaf) belahan dada dan belahan di antara kedua pahanya.
“astaga, ini spirit kurang sering dikasih pengajian”, batinku sambil menghela nafas panjang
Lima menit menunggu, sepuluh menit menunggu, mbah Wisa belum juga kembali.
“ini mbah Wisa kena apa ya? Masa mbah Wisa mampir hotel dulu?”, aku mulai berfikir yang tidak- tidak.
“apa jadinya jika mbah Wisa kemudian melakukan hal- hal yang iya- iya bersama succubus, kemudian succubusnya hamil? Wah bisa dituntut pertanggung jawaban nih”, batinku
Tidak lama setelah itu mbah Wisa muncul di depanku
“bagaimana mbah? Lancar? Siapa namanya?”, tanyaku bertubi- tubi
“lancar Le, namanya arcy”, jawab mbah Wisa
“oh alhamdulillah kalau lancar. Tapi kok lama mbah? Hayo mampir dulu ya? Hehe”
“mampir kemana Le?”, jawab mbah Wisa
“hahaha, ya sudah mbah. Terimakasih untuk bantuannya. Selamat istirahat mbah”, jawabku kemudian
“iya Le, aku pamit”, dan mbah Wisa pun kemudian hilang tanpa jejak
“Hemmb, pekerjaan malam ini telah selesai dengan lancar tanpa ada halangan apapun. Alhamdulillah Ya Allah atas ridhoMU”, ku akhiri kegiatanku malam ini dengan ucapan penuh syukur
Akupun segera beranjak membereskan botol- botol minyak yang berserakan di sekitar tempatku duduk. Aku mengambil air dingin di kulkas, dan meminum satu botol penuh hingga habis dalam satu kali tenggak. 
Aaaah, segar sekali rasanya saat air kulkas ini membasahi kerongkonganku. Begitu nikmat dan luar biasa. Baru kusadari betapa dahsyatnya doa baginda Nabi “Ya Allah, jadikanlah cintaku padaMU melebihi cintaku pada harta, keluarga dan air yang dingin” karena memang dalam keadaan yang panas dan penat seperti sekarang, air dingin adalah sesuatu yang sangat dicari- cari oleh semua orang. 
Maka dari itu, baginda Nabi sampai- sampai mengibaratkan cinta kepada air yang dingin setara dengan harta dan keluarga. 
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari semuanya, aamiin.

0 Komentar