(6) HANTU ANAK KECIL DARI DALAM LEMARI PAKAIAN - Desember 2006

HANTU ANAK KECIL DARI DALAM LEMARI PAKAIAN
Desember 2006
Hari itu aku masuk kuliah siang, yaitu pukul 13.00 WIB. Setelah sibuk mengerjakan tugas dari pagi, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 12 siang. Akupun bergegas mandi dan seperti kebanyakan laki- laki, aku hanya mengenakan handuk untuk menutupi area pribadiku. Aku berjalan santai dari kamar mandi menuju kamar kosku. Setelah aku menutup pintu dan jendela, kubuka lemari pakaian. Tidak seperti biasanya, aku ragu- ragu siang ini.Entah mengapa seperti ada yang berbeda siang ini.Hantu wanita hijau kulihat tetap di tempatnya, kuntilanak juga tetap nongkrong disana, kakek bungkuk hanya tersenyum saat aku lihat berdiri di sudut kamar. Ada apa sebenarnya?
Dan pertanyaan itu terjawab setelah aku membuka lemari pakaian. Kenapa? Karena setelah aku membuka pintu lemari.
“Ci luk baaaa”
Sesosok anak kecil nampak duduk manis di dalam lemari kemudian dengan cepat meloncat keluar dan kabur entah kemana.
Aku sempat kaget dan mundur beberapa langkah, jantungku berdetak tak karuan karena kaget. Walaupun sosoknya hanya berupa anak kecil, namun kemunculannya yang tiba- tiba itulah yang mengejutkanku.
“kuraang ajar, dasar hantu anak kecil. Kalau mainan jangan di lemari pakaianku lah, bikin kaget ajaa”, aku marah- marah pada hantu yang entah sekarang ada di mana
Setelah jantungku tenang, aku bergegas pakai baju, ku ambil sepatuku dan berjalan menuju kampus. Sambil jalan itu kemudian aku berfikir. Mengingat penampakan yang terjadi selama satu jam terakhir.
“Aku tadi mandi, pakai handuk, ke kamar”
“Nutup pintu, jendela, lalu deg- deg an”
“Aku buka pintu lemari, kemudian cilukbaaaa”
“Ada setan duduk di dalam lemari”
“Kemudian dia loncat keluar terus merangkak di lantai dengan cepat sekali”
“Kemudian menghilang”
Tunggu, ada yang aneh. Yaa, hantu itu merangkak di lantai.Bukankah seharusnya hantu itu tidak menyentuh lantai?
“wah aku harus segera menghubungi teman sebangku ku”
Segera kurogoh kantung celana, aku mengambil HP kemudian mengirim sms ke teman sebangku ku
“mbah, aku habis liat hantu anak kecil merangkak cepat sekali di lantai kamar, kok bisa?”, tulisku pada sms yang kemudian ku kirim ke sahabatku. Aku memang memanggilnya “mbah”, sebagai penghargaanku pada ilmu yang dimilikinya
Brrrt brrrt, tak lama kemudian Hp ku bergetar
“kamarmu di lantai berapa?”, balasnya
“di lantai dua mbah”, jawabku kemudian
“ya jelaslaah bisa”, balasnya
“hah? Kok????”

0 Komentar